Minggu, 13 Oktober 2024

Serangan Israel ke Markas UNIFIL di Lebanon, Dua Prajurit TNI Terluka Akibat Tembakan Artileri


Beirut, 10 Oktober 2024 – Serangan militer Israel pada 10 Oktober 2024 menargetkan markas pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Naqoura, Lebanon Selatan. Serangan ini menyebabkan dua prajurit TNI yang bertugas sebagai bagian dari Kontingen Garuda mengalami luka-luka. Tembakan artileri Israel menghantam menara observasi UNIFIL, yang terletak di Green Hill, dekat perbatasan Israel-Lebanon. Kedua prajurit segera dievakuasi ke rumah sakit terdekat dan kondisinya kini dilaporkan stabil. Pasukan Indonesia di bawah misi UNIFIL bertugas menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah perbatasan tersebut sejak konflik berkepanjangan antara Israel dan Hizbullah terjadi.

Pemerintah Indonesia dengan tegas mengecam serangan ini. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai bahwa tindakan Israel merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan mengganggu upaya perdamaian di kawasan tersebut. Dalam pernyataannya di KTT ASEAN-PBB, Wapres meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah tegas terhadap serangan tersebut guna mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. Serangan ini dikecam keras karena terjadi terhadap pasukan yang menjalankan mandat perdamaian di bawah PBB.

UNIFIL sendiri didirikan oleh PBB untuk memantau gencatan senjata dan menjaga stabilitas di perbatasan Lebanon dan Israel setelah perang tahun 2006. Keberadaan pasukan ini sangat penting untuk mencegah eskalasi konflik di wilayah tersebut. Meskipun serangan terhadap markas UNIFIL terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara militer Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon, Indonesia tetap berkomitmen mendukung misi perdamaian ini. Para personel TNI di UNIFIL akan terus melaksanakan tugas mereka meskipun menghadapi risiko keamanan yang serius.

sc : Dunia Tempo

Share This:    Facebook Instagram

0 comments:

Posting Komentar